Hari ini menugal jagung,
Hari esok menugal jelai,
Hari ini kita berkampung,
Hari esok kita bercerai.
Dari mana hendak ke mana,
Tinggi rumput dari padi,
Hari mana bulan yang mana,
Dapat kita ketemu lagi.
Kelip-kelip kusangka api,
Kalau api mana puntungnya,
Hilang ghaib disangka mati,
Kalau mati mana kuburnya.
Batang selasih permainan budak,
Berdaun sehelai dimakan kuda,
Bercerai kasih bertalak tidak,
1000 tahun kembali juga.
Orang Aceh sedang sembahyang,
Hari Jumaat tengahhari,
Pergilah kasih pergilah sayang,
Pandai-pandai menjaga diri.
Mana manggung mana periaman,
Mana batu kiliran taji,
Tinggal kampung tinggal halaman,
Tinggal tepian tempat mandi.
Bintang barat terbit petang,
Bintang timur terbit pagi,
Jika tidak melarat panjang,
Ada umur ketemu lagi.
Hari esok menugal jelai,
Hari ini kita berkampung,
Hari esok kita bercerai.
Dari mana hendak ke mana,
Tinggi rumput dari padi,
Hari mana bulan yang mana,
Dapat kita ketemu lagi.
Kelip-kelip kusangka api,
Kalau api mana puntungnya,
Hilang ghaib disangka mati,
Kalau mati mana kuburnya.
Batang selasih permainan budak,
Berdaun sehelai dimakan kuda,
Bercerai kasih bertalak tidak,
1000 tahun kembali juga.
Orang Aceh sedang sembahyang,
Hari Jumaat tengahhari,
Pergilah kasih pergilah sayang,
Pandai-pandai menjaga diri.
Mana manggung mana periaman,
Mana batu kiliran taji,
Tinggal kampung tinggal halaman,
Tinggal tepian tempat mandi.
Bintang barat terbit petang,
Bintang timur terbit pagi,
Jika tidak melarat panjang,
Ada umur ketemu lagi.
No comments:
Post a Comment